Bencana longsor di Tambang Galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, pada Sabtu (31/5/2025) menimbulkan korban jiwa signifikan. Data terakhir menyebut 14 orang meninggal dunia, puluhan luka-luka, dan 8 orang masih tertimbun material longsor.
Tiga Pemicu Kritis Longsor Menurut Ahli
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengidentifikasi faktor teknis penyebab tragedi:
- Kemiringan Lereng Ekstrem (>45 derajat)
- Metode Penambangan Under Cutting (penggalian dasar tebing)
- Kondisi Geologi Labil: Pelapukan tanah & batuan rentan longsor.
“Longsoran berupa material batuan dan tanah ini dipicu kombinasi lereng terjal plus gangguan aktivitas penambangan,” tegas Wafid dalam rilis resmi.
Profil Geologi Kawasan Bencana
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Arjawinangun (2011), batuan di lokasi termasuk jenis Andesit Hipersten (Hya) dengan komposisi:
- Hipersten
- Plagioklas
- Kuarsa dalam jumlah kecil.
Batuan ini bersifat rentan terhadap pelapukan dan pergerakan tanah.
Mekanisme Longsor yang Terjadi
Wafid menjelaskan, bencana termasuk kategori longsoran/runtuhan bahan rombakan (debris slide). Kombinasi faktor alam dan antropogenik (aktivitas manusia) menjadi pemicu utamanya:
“Pemotongan lereng untuk penambangan mengurangi kestabilan alami tebing yang sudah curam.”