PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) secara resmi memulai fase konstruksi proyek tambang emas bawah tanah di area River Reef, Poboya, Palu, Sulawesi Tengah. Proyek strategis yang dimulai pada 20 Mei 2025 ini menargetkan produksi 2,8 juta ounce emas selama 17 tahun umur tambang, dengan operasi komersial diperkirakan dimulai pada 2027.
Direksi BRMS pimpinan Direktur Utama Agus Projosasmito hadir langsung dalam peresmian, didampingi manajemen anak perusahaan PT Citra Palu Minerals (CPM) termasuk Direktur Utama CPM Damar Kusumanto. Turut hadir perwakilan kontraktor pelaksana, Macmahon Indonesia, yaitu Managing Director Michael Finnegan dan Construction Project Manager Bayne Kuch.
Progress Konstruksi:
Damar Kusumanto mengungkapkan capaian signifikan dalam 6 bulan pertama konstruksi:
“Pekerjaan kritis seperti konstruksi boxcut, sistem dewatering, pemasangan sumber listrik, ventilasi, pembangunan kantor & workshop, serta terowongan bawah tanah sepanjang 80 meter telah tuntas,” jelas Kusumanto yang juga menjabat Chief Geologist BRMS.
Target Produksi & Skala Proyek:
Agus Projosasmito menyatakan proyek ini menjadi pilar pertumbuhan BRMS:
“Kami memproyeksikan produksi 2,8 juta ounce emas dan lebih dari 6 juta ounce perak selama umur tambang 17 tahun. Proyek ini direncanakan beroperasi penuh pada 2027,” tegasnya.
Lokasi River Reef di Poboya dikembangkan dengan metode penambangan bawah tanah (underground mining), menuntut teknologi khusus dan manajemen risiko tinggi. Kehadiran kontraktor berpengalaman seperti Macmahon menjadi katalis percepatan pembangunan.
Proyek ini diharapkan menjadi kontributor signifikan bagi kinerja BRMS sekaligus mendorong ekonomi regional Sulawesi Tengah melalui penciptaan lapangan kerja dan multiplier effect industri pendukung.