Budaya politik di tingkat lokal memiliki peran yang signifikan dalam membentuk dinamika kehidupan bermasyarakat dan politik. Menurut Profesor Doktor Sastro Wantu dalam dialog RRI Gorontalo, norma-norma dan falsafah hidup lokal sangat memengaruhi bagaimana politik dijalankan di daerah ini.
Menurut Profesor Sastro, pengetahuan masyarakat tentang politik demokrasi berpengaruh langsung terhadap tingkat mobilisasi politik. Semakin tinggi pengetahuan tersebut, semakin rendah tingkat mobilisasi yang terjadi. Dia menekankan bahwa para tokoh adat, agama, masyarakat, dan pendidikan memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sesuai dengan bidang masing-masing.
“Pendidikan politik ini bukan hanya tugas partai politik dalam menyosialisasikan nilai-nilai demokrasi. Orientasi evaluatif ini merupakan transisi penting menuju demokrasi yang sesungguhnya diharapkan.” ucapnya
Profesor Sastro juga menyoroti pentingnya keaktifan masyarakat dan elite politik dalam memperjuangkan kepentingan daerah. Baginya, jika proses ini tidak berjalan dengan baik, risiko transaksional dan mobilisasi politik akan menggantikan budaya politik yang sebenarnya.
Menanggapi hal ini, Dosen Ilmu Politik dari UNG, Doktor Ramli Mahmud menekankan bahwa gorontalo memiliki ciri khas budaya politik yang berada di antara budaya politik kaula dan partisipatif. Budaya ini berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal seperti gotong royong, musyawarah, dan harmoni.
Namun, menurutnya, ada kecenderungan pergeseran menuju budaya politik transaksional yang lebih mengutamakan pertukaran kepentingan politik dibandingkan dengan kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
“Musyawarah adalah hal yang paling penting dalam konteks demokrasi di Gorontalo. Namun, penting juga untuk menjaga agar kekuasaan dalam konteks pemilu dan demokrasi berlandaskan pada prinsip pelayanan yang benar-benar memihak pada kepentingan rakyat.” kata Ramli
Diskusi ini menggarisbawahi kompleksitas budaya politik di Gorontalo, yang terus berubah seiring dengan peningkatan pengetahuan masyarakat dan dinamika politik lokal yang berkembang. Peran aktif tokoh-tokoh lokal dalam memberikan pendidikan politik yang tepat diharapkan dapat memperkuat fondasi demokrasi yang lebih kokoh dan berkelanjutan di daerah ini.