SEKDA KOTA GORONTALO

Transformasi Ekonomi Kota Gorontalo: Pacu Asnaf Miskin Jadi Mandiri

Sebanyak 55 warga asnaf miskin Kota Gorontalo mengikuti Pelatihan Kewirausahaan Program Ekonomi Produktif di Aula Kantor Wali Kota Gorontalo, Sabtu (21/6/2025). Inisiatif strategis Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan langkah revolusioner untuk memutus mata rantai kemiskinan dengan mengubah penerima zakat menjadi pemberi zakat! .

Strategi “Dari Penerima Menjadi Pemberi”: Revolusi Mental Ekonomi
Sekretaris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid, menekankan bahwa program ini dirancang untuk menciptakan transformasi permanen:

“Kami ingin mereka tumbuh, dari yang sebelumnya hanya menerima menjadi pemberi. Dari penerima manfaat menjadi pelaku perubahan!” .

Ia juga menegaskan pentingnya pendataan dan evaluasi berkala untuk memastikan keberlanjutan:

“Tahun ini ratusan orang ikut, tahun depan kita ukur berapa yang berhasil berkembang. Data adalah dasar kita melangkah” .

Materi Pelatihan Holistik: Dari Manajemen Keuangan hingga Pasar Global
Berdasarkan penelitian Universitas Bina Mandiri Gorontalo, keluarga miskin di wilayah ini menghadapi tiga tantangan kritis: ketidakpastian pendapatan, tingginya biaya hidup, dan rendahnya literasi keuangan . Program BAZNAS menjawab masalah ini melalui:

  1. Strategi Usaha Mikro : Pengelolaan modal, analisis pasar, dan digitalisasi UMKM.
  2. Manajemen Keuangan : Penyusunan anggaran, alokasi dana darurat, dan investasi usaha.
  3. Akses Layanan Keuangan Formal : Kolaborasi dengan perbankan dan BI untuk pendanaan UMKM .

Dampak Berantai: Dari Gorengan ke Pengusaha Sabun Cuci Rumahan
Peserta berasal dari beragam latar usaha mikro, seperti penjual gorengan hingga perintis sabun cuci rumahan. Program ini fokus pada pemberdayaan berbasis keterampilan dan dukungan jaringan komunitas – faktor kunci keberhasilan menurut studi manajemen keuangan keluarga miskin .

Misi Besar: Menciptakan Generasi Tangguh, Bukan Penerima Bantuan
Ismail Madjid menegaskan komitmen pemerintah:

“Kami tidak ingin meninggalkan generasi lemah. Kegiatan ini meningkatkan produktivitas wirausaha agar masyarakat mandiri dan tidak bergantung selamanya” .

Program ini sejalan dengan target pengentasan kemiskinan ekstrem melalui pemberdayaan UMKM santri dan asnaf yang telah sukses di kabupaten Maros .

Dari Mustahik ke Muzaki!
Achmad Sudrajat (Pimpinan BAZNAS RI) menjelaskan pola transformasi:

“Dari mustahik (penerima zakat), diintervensi program pendayagunaan, hingga akhirnya menjadi pembayar zakat” .

Optimisme Kota Gorontalo kini terlihat nyata: pelatihan ini bukan sekadar angka statistik, tapi tonggak sejarah di mana asnaf miskin berubah menjadi pahlawan ekonomi daerah!

Check Also

Emas Berdarah Gorontalo: Ekologi Yang Tergadaikan

Gorontalo, – Di balik kilau logam mulia, Provinsi Gorontalo menyimpan luka lingkungan dan sosial yang …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *